Setiap Orang Memiliki Masa Lalu Dan Ceritanya Sendiri, Dari Sisi Terang Sampai Sisi Gelap
Semua orang sudah memiliki jalan hidupnya sendiri. Sudah memiliki takdir, dan satu jalan cerita, yang dia punya sendiri. Dari berjuta-juta orang di dunia, tidak ada satupun orang yang memiliki cerita yang sama, mirip, hampir sama, mungkin ada, tapi secara eksekusi itu berbeda. Jadi hargailah setiap cerita orang. Hargai masa lalu dari setiap orang. Mungkin dari sisi kalian cerita orang bisa terlihat mudah tapi kita tidak tahu situasi, kondisi, dan rasanya di saat tersebut. Jadi jangan pernah meremehkan cerita, pengalaman orang. Karena mereka sudah memiliki porsi masing-masing.
Setiap Orang Memiliki Masa Lalu Dan Ceritanya Sendiri, Dari Sisi Terang Sampai Sisi Gelap
Ada beberapa orang yang terlahir di lingkungan yang keras, yang untuk bertahan hidup, kalian harus usaha, tidak lihat berapa usiamu. Mau hidup, ya usaha. Dan harus menghadapi banyak ketidakadilan yang jelas terjadi di depan mata. Yang dimana mau benar mau salah, semua dianggap wajar saja. Lebih mengadu mental dan tenaga. Kalau gak ada mental, gak ada nyali, ya siap-siap untuk terombang ambing. Ada yang sejak kecil harus tumbuh di lingkungan dimana kiri kanannya preman, alkohol, narkoba, menjadi hal yang biasa.
Sehingga melihat semua itu, mereka tidak kaget lagi. Melihat kejahatan-kejahatan dari seks bebas, tawuran, baku hantam, semua ada. Jadi melihat adanya kejahatan kerah putih, sudah tidak kaget lagi. Hidup yang sangat keras. Tapi ada juga yang lahir di lingkungan semua serba ada. Semua terpenuhi. Gak ada namanya kelaparan, gak ada uang. Mau apa, langsung terpenuhi. Tidak ada kotor-kotoran. Semua bersih, semua aman terkendali. Melakukan kesalahan pun, gak apa-apa, bisa di kompromi.
Tapi bukan berarti semua aman saja. Mereka pun mengalami beberapa persoalan. Dimana mereka dituntut harus bisa ini itu. Meneruskan nama baik, meneruskan usaha. Yang dimana itu bukan passion nya, tapi dipaksa harus mau dan harus ikuti. Tidak hanya mengikuti, tapi harus mendapatkan nilai yang sempurna. Harus lebih berhasil dari orang tuanya. Harus menjadi lebih, dan itu ditekankan sejak kecil. Sehingga mereka pun memiliki tekanan mental yang lain. Dimana memaksakan diri mereka harus bisa, standar yang tinggi. Dan mereka harus melewati itu.