Sedikit Cerita Horor Datang Dari Darmawisata Gunung Putih
Keesokan harinya, aku serta Bayu balik mengeksplor Tanjung Selor. Kali ini kita hendak mendatangi Gunung Putih, salah satu darmawisata yang terdapat tidak jauh dari kota Tanjung Selor.
Pendek narasi, aku serta Bayu langsung mengarah ke posisi serta melaksanakan trekking sampai ke pucuk. Trekking sepanjang 30 menit yang lumayan meletihkan sebab tidak terdapat tambahan route serupa sekali, totally memanjat. Apalagi Bayu luang collapse serta rehat sesaat sedangkan aku meneruskan ekspedisi ke pucuk.
Kemudian sehabis puas, kita turun kebawah. Saking capeknya, kita segera buat jajanan di gerai yang berbanjar di depan posisi parkir. Disitu, kita memesan es sitrus. Seketika seorang menyapa kita.
“ Darimana Abang?” pertanyaan orang itu.
“ Dari Jakarta Abang, Abang nya?” jawabku.
“ Astaga jarang- jarang orang Jkt kesini Abang, jika aku sih memang lagi disini Abang.”.
“ Iya Abang kemaren terdapat kerjaan di Derawan, jadi sekaligus singgah mari” saya membalas.
Sehabis sebagian menit berbasa bau angkuh, orang itu mulai menggambarkan pengalamannya sepanjang disini.
“ Abang, mulanya diatas digangguin tidak?”.
“ Hah diusik apa? Tidak Abang” jawabku.
“ Disini berhantu Abang. Aku kan bermukim bertiga serupa orang berumur aku didepan mari, nah banyak yang senang godain Abang”. tutur Abang.
“ Jadi abang serupa keluarga aja yang bermukim deket serupa Gunung ini Abang?”
“ Iya Abang. Hanya bertiga dengan bunda ayah aku Abang. Disini banyak yang abnormal Abang. Apalagi di tengah gunung itu terdapat telaga, kadangkala orang dari luar pulau kesini seperti cari pesugihan Abang”.
Kemudian beliau meneruskan sembari memasang mimik wajah mengerikan.
“ Aku sempat Abang, lagi seorang diri dirumah seketika ngeliat wanita melayang Abang. Kadangkala orang gelap setinggi tumbuhan bersandar bungkam ditangga. Matanya merah. Tetapi cuma bungkam aja Abang”.
Kemudian aku merasakan bulu gitok aku mulai naik, sebab tidak terasa telah jam 5 petang, serta wisatawan cuma kita berdua saja.
“ Jika Abang berani, malam ini menginap saja disini. Aku melindungi, tidak hendak kuat. Amati Toilet biasa dibelakang itu? Itu pula banyak setannya”.
“ Hingga populer gitu betul Abang?” tanyaku.
“ Iya sih, tuturnya dahulu sempat terdapat stasiun Televisi yang tiba kesini. Kegiatan horror gitu. Betul, ngeri lah.” ucap Abang.
“ Oh gitu Abang” aku mulai merasa tidak lezat.
“ Iya Abang, hati- hati esok Abang pulangnya, takutnya terdapat yang kepincut jadi nempel lalu serupa Masnya, yang nempel tetapi yang abnormal Abang”.
“ Ditempelin Abang? Aku dahulu sempat sih Abang ditempelin. Nenek- Nenek”. balasku.
“ Jika disini wanita menawan abang. Betul dapat aja jika Abang lagi jalur lalu bertemu yang menawan dapat jadi yang aneh- aneh”.
“ Memanglah Wanita yang menawan itu ancaman abang. Ingin Wanita asli atau Wanita gadungan” jawabku buat membagi rasa misterius, sembari mencermati Bayu yang kayaknya separuh siuman sebab kelelahan.
“ Pokoknya Abang jika ingin amati yang gitu- gitu, dapat serempak aku ke telaga jika ingin. Esok tentu ngeliat deh disitu.”.
Kemudian ia meningkatkan.
“ Dahulu banyak yang pesugihan Abang tetapi saat ini udah kira- kira kurang, tuturnya jika pake begituan memang dapat ngasilin uang, siapa mengerti Masnya ingin coba.”
“ Tidak deh Abang hehe. Serem.” jawabku sembari tersimpul.
Sejujurnya, aku sempat hadapi sebagian perihal diluar akal sepanjang melaksanakan ekspedisi. Nyatanya sahabat pula kerap hadapi perihal yang abnormal. Sempat tidak sih kandas traveling ataupun puter balik sebab mengikuti cerita atau perihal abnormal sepanjang ekspedisi? Dishare dong!