Bisa dibilang manusia memiliki beberapa sifat yang keras. Dimana ada beberapa orang yang memiliki rasa curiga yang berlebih, ada beberapa orang yang tidak mudah percaya, sehingga harus melihat dengan mata kepala sendiri barulah percaya. Ada orang yang tidak mau apa-apa hanya butuh pengakuan dari orang lain. Sehingga mereka bisa melakukan banyak hal. Kadang banyak orang yang menjadi jahat bukan karena mereka memang jahat, atau memiliki niat jahat. Tapi mereka melakukan itu hanya untuk mendapatkan perhatian, dan ingin mendapatkan pengakuan. 

Kadang Orang Tidak Menuntut Banyak Hanya Cukup Pengakuan Saja

Pengakuan apa yang dimaksud? Pengakuan ini bisa berbentuk banyak hal. Bisa dengan pengakuan akan dia hebat, pengakuan bahwa dia adalah seseorang yang penting, berjasa, dan lain sebagainya. Meskipun mereka sudah tahu lebih dan kurang mereka. Mereka sadar betul dengan apa yang mereka perbuat, entah itu perbuatan baik atau jahat. Dan terutama untuk perbuatan jahat. Saat orang dengan kesadaran penuh melakukan kejahatan. Itu bukan karena mereka khilaf. Tapi karena mereka membutuhkan pengakuan. 

Karena ada beberapa orang yang merasa pengakuan itu sangatlah penting dan berarti segala-galanya. Seperti itu sangat berarti bagi mereka. Walaupun kita sudah tahu mereka pun mengerti dan melihat kemampuan kita, atau usaha dan hasil yang kita berikan. Tapi rasanya tidak afdol, kalau tidak disertai dengan pengakuan langsung dari mulut mereka. Dari mulut orang-orang. Karena dengan adanya pengakuan dari orang-orang, itu menambah rasa percaya diri kita. Dan itu meyakini kita akan apa yang kita lakukan. 

Sehingga itu kenapa ada beberapa orang tidak meminta banyak dari orang lain. Tidak mengharapkan orang lain akan membalas kebaikannya. Tapi dengan pengakuan saja itu cukup. Pengakuan bahwa dia orang baik. Sehingga itu memberikan orang tersebut keyakinan dan semangat untuk terus menjadi orang baik. Bukan karena dia haus akan pengakuan tapi itu bisa menjadi reminder bagi nya untuk tidak lelah bersikap baik. Itu saja. Jadi semua kembali lagi pada pribadi masing-masing dalam mengartikannya.